Tut Wuri Handayani |
Tut Wuri Handayani merupakan logo milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Logo ini digunakan sejak tahun 1977 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0398/ M/ 1977, tanggal 6 September 1977 dan diperjelas dengan Permendikbud Nomor 06 tahun 2013 dengan arti dari lambang tersebut sebagai berikut :
Bidang Segi Lima (Biru Muda)
Menggambarkan alam kehidupan Pancasila
Semboyan Tut Wuri Handayani
Digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan sistem pendidikannya. Pencantuman gelar ini berarti melengkapi penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya telah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.
Belencong Menyala Bermotif Garuda
Belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan menjadi hidup.
Burung Garuda (yang menjadi motif belencong) memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap Garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti : "satu kata dengan perbuatan Pancasilais".
Buku
Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Warna
Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci, bersih tanpa pamrih.
Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian.
Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan meiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup Pancasila).
Ajaran kempemimpinan Ki hadjar Dewantara
Ing Ngarso Sun Tulodo
Ing Ngarso berarti di depan/ di muka
Sun berasal dari kata Ingsun berarti saya
Tulodo berarti tauladan
jadi, Ing Ngarso Sun Tulodo maksudnya adalah menjadi seorang pemimpin harus menjadi suri tauladan bagi orang-orang sekitarnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !